[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]
1. Prosedur Percobaan [kembali]
Prosedur Percobaan:
1. Pastikan semua supply dalam keadaan off
2. Hubungkan jumper seperti rangkaian dibawah
3. periksakan rangkaian kepada asisten yang mengawas
4. Hidupkan semua supply
5. Tekan tombol Reset
6. Amati percobaan, jika tidak sesuai perbaiki rangkaian
7. Jika sesuai, maka selesai dan demokan pada asisten yang mengawas
8. Jelaskan prinsip kerja + teori dan hubungan keduanya kepada asisten
9. Demokan ke pembimbing praktikum
10 .Matikan supply
1. Pastikan semua supply dalam keadaan off
2. Hubungkan jumper seperti rangkaian dibawah
3. periksakan rangkaian kepada asisten yang mengawas
4. Hidupkan semua supply
5. Tekan tombol Reset
6. Amati percobaan, jika tidak sesuai perbaiki rangkaian
7. Jika sesuai, maka selesai dan demokan pada asisten yang mengawas
8. Jelaskan prinsip kerja + teori dan hubungan keduanya kepada asisten
9. Demokan ke pembimbing praktikum
10 .Matikan supply
Prosedur Percobaan
1. Ukurlah resistansi antara kaki-kaki transistor pada modul percobaan catat hasilnya pada jurnal yang telah disediakan.2. Hardware [kembali]
gambar 3.1. transistor
gambar 3.3 Jurnal Percobaan Menentukan kaki-kaki transistor menggunakan Ohmmeter
4. Analisa [kembali]
pada transistor, terdapat tiga terminal, yaitu terminal Basis, Colector dan emitor. Prinsip kerja dari Transistor ada 2 yaitu npn dan pnp. transistor yang digunakan pada praktikum kali ini adalah transistor npn. Transistor npn prinsipnya, saat terminal basis dihubungkan dengan tegangan yang memiliki polaritas positif, maka hole pada semikondukror tipe p di basis akan bergerak ke arah kolektor dan elektron pada kolektor akan tetrarik oleh tegangan positif pada basis, sehingga daerah deplesion antara basis dan kolektor akan menipis dan dapat melewatkan arus atau elektron serta terdapat beda potensial antara titik pada emitor.
Hasil yang didapatkan adalah, pada kondisi pertama, ketika probe positif ke kaki 1 dan negatif ke kaki 3 resistansi yang dihasilkan adalah 0 M ohm (tidak ada), hal ini terjadi karena hambatannya tidak ada, sehingga arus dapat mengalir pada konfigurasi ini.
Kondisi kedua, probe positif ke kaki 3 dan negatif ke kaki 1, nilai resistansi yang dihasilkan adalah 0 M ohm (tidak ada), hal ini terjadi karena hambatannya tidak ada, sehingga arus dapat mengalir pada konfigurasi ini.
Kondisi ketiga, prober positif ke kaki 1 dan negatif ke kaki 2 nilai resistansi yang dihasilkan adalah 0 M ohm (tidak ada), hal ini terjadi karena hambatannya tidak ada, sehingga arus dapat mengalir pada konfigurasi ini.
Kondisi kempat, probe positif ke kaki 2 dan negatif ke kaki 1, nilai resistansinya sangat besar yaitu 32,27 M ohm, sehingga arus dapat mengalir pada konfigurasi ini.
Kondisi kelima, probe positif dihubungkan ke kaki 2 dan negatif ke kaki 1, nilai resistansi yang dihasilkan adalah 0 M ohm (tidak ada), hal ini terjadi karena hambatannya tidak ada, sehingga arus dapat mengalir pada konfigurasi ini.
Terakhir, probe positif pada kaki 2 dan negatif pada kaki ke 3, nilai resistansi nya sangatlah besar yaitu 32,46 M ohm, sehingga arus tak dapat mengalir pada konfigurasi ini.
Dari semua data di atas, Kita dapat simpulkan bahwa kaki 2 adalah basis, kaki 1 kolektor dan kaki 3 emitor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar